MENU

MENU

PERISTIWA SEBAGAI PENGAJARAN

Polres Jaksel sesalkan hakim batalkan vonis mati bandar narkoba

Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Wadi Sa’bani menyesalkan hakim membatalkan vonis mati terhadap para terpidana kasus narkoba di Banten dan Bandung.

“Pembatalan tuntutan hukuman mati terhadap bandar besar narkoba ini melukai rasa keadilan masyarakat,” kata Wadi Sa’bani di Jakarta, Senin.

Apalagi, saat momentum peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2021, lanjut dia, bertentangan dengan semangat memberantas barang haram itu.

Sebelumnya, penyelundupan sabu-sabu seberat 402 kg ke Indonesia melalui Sukabumi, Jawa Barat digagalkan Satgas Merah Putih pada 3 Juni 2020.

Narkotika golongan I itu diselundupkan jaringan internasional dengan dikemas mirip bola.


Baca juga: Anggota DPR mempertanyakan pengurangan hukuman terpidana narkoba

Sebanyak 14 warga Iran, Pakistan dan Indonesia dibekuk.

Pengadilan Negeri Cibadak kemudian memvonis 13 dari 14 terdakwa dengan hukuman mati.

Namun, Pengadilan Tinggi (PT) Bandung meloloskan enam dari 13 terpidana kasus sabu 402 kg dari hukuman mati menjadi kisaran hukuman 15-18 tahun penjara.

Tak hanya di Bandung, Pengadilan Tinggi (PT) Banten juga menganulir hukuman mati dua terpidana Bashir Ahmed dan Adel menjadi 20 tahun penjara.


Keduanya terjerat kepemilikan sabu-sabu seberat 821 kilogram yang dikirim dari Iran melalui perairan Tanjung Lesung, Banten Selatan.

Baca juga: Kapolri: Polri ungkap 19.229 kasus narkoba selama 2021

Bashir Ahmed bin Muhammad Umear adalah WNA asal Pakistan dan Adel bin Saeed Yaslam Awadh WNA asal Yaman.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2021

Berkaitan

Kes penjual belon tanpa lesen, polis buka tiga kertas siasatan

Ahli perniagaan pukul pengawal peribadi kerana berpuasa dipenjara

Ramai balik kampung malam ini

Pengkid didakwa ‘lakukan amang seksual fizikal’ terhadap kekasih 14 tahun

Terkini

Kes penjual belon tanpa lesen, polis buka tiga kertas siasatan

Umat Islam Malaysia sambut Aidilfitri Isnin

Orang Islam Yala Thai keluar membeli-belah walau berlaku ancaman dari gerila pemisah

[VIDEO] Gerila pemisah melakukan kekacauan di 2 daerah di Yala

Ahli perniagaan pukul pengawal peribadi kerana berpuasa dipenjara

Popular

Najib akan saman Muhyiddin dan Wan Saiful kerana menghina mahkamah

6.5 juta permohonan bantuan kredit eMADANI telah diluluskan

6.5 juta permohonan bantuan kredit eMADANI telah diluluskan

[Video] Shahril Hamdan beri penerangan konsep asas belanjawan negara

Lars Vilks, kartunis Sweden yang pernah menghina Nabi Muhammad maut dilanggar trak

[Video] Budak sekolah kantoi buat hubungan sulit dalam tandas

Tolong lah subscribe - klik butang dibawah

 

Polres Jaksel sesalkan hakim batalkan vonis mati bandar narkoba

Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Wadi Sa’bani menyesalkan hakim membatalkan vonis mati terhadap para terpidana kasus narkoba di Banten dan Bandung.

“Pembatalan tuntutan hukuman mati terhadap bandar besar narkoba ini melukai rasa keadilan masyarakat,” kata Wadi Sa’bani di Jakarta, Senin.

Apalagi, saat momentum peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2021, lanjut dia, bertentangan dengan semangat memberantas barang haram itu.

Sebelumnya, penyelundupan sabu-sabu seberat 402 kg ke Indonesia melalui Sukabumi, Jawa Barat digagalkan Satgas Merah Putih pada 3 Juni 2020.

Narkotika golongan I itu diselundupkan jaringan internasional dengan dikemas mirip bola.


Baca juga: Anggota DPR mempertanyakan pengurangan hukuman terpidana narkoba

Sebanyak 14 warga Iran, Pakistan dan Indonesia dibekuk.

Pengadilan Negeri Cibadak kemudian memvonis 13 dari 14 terdakwa dengan hukuman mati.

Namun, Pengadilan Tinggi (PT) Bandung meloloskan enam dari 13 terpidana kasus sabu 402 kg dari hukuman mati menjadi kisaran hukuman 15-18 tahun penjara.

Tak hanya di Bandung, Pengadilan Tinggi (PT) Banten juga menganulir hukuman mati dua terpidana Bashir Ahmed dan Adel menjadi 20 tahun penjara.


Keduanya terjerat kepemilikan sabu-sabu seberat 821 kilogram yang dikirim dari Iran melalui perairan Tanjung Lesung, Banten Selatan.

Baca juga: Kapolri: Polri ungkap 19.229 kasus narkoba selama 2021

Bashir Ahmed bin Muhammad Umear adalah WNA asal Pakistan dan Adel bin Saeed Yaslam Awadh WNA asal Yaman.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2021

# Tag

Berkaitan

Kes penjual belon tanpa lesen, polis buka tiga kertas siasatan

Ahli perniagaan pukul pengawal peribadi kerana berpuasa dipenjara

Ramai balik kampung malam ini

Pengkid didakwa ‘lakukan amang seksual fizikal’ terhadap kekasih 14 tahun

Tujuh banduan wanita Malaysia di penjara Narathiwat terlibat kes dadah

Popular

Najib akan saman Muhyiddin dan Wan Saiful kerana menghina mahkamah

6.5 juta permohonan bantuan kredit eMADANI telah diluluskan

6.5 juta permohonan bantuan kredit eMADANI telah diluluskan

[Video] Shahril Hamdan beri penerangan konsep asas belanjawan negara

Lars Vilks, kartunis Sweden yang pernah menghina Nabi Muhammad maut dilanggar trak

[Video] Budak sekolah kantoi buat hubungan sulit dalam tandas

Terkini

Kes penjual belon tanpa lesen, polis buka tiga kertas siasatan

Umat Islam Malaysia sambut Aidilfitri Isnin

Orang Islam Yala Thai keluar membeli-belah walau berlaku ancaman dari gerila pemisah

[VIDEO] Gerila pemisah melakukan kekacauan di 2 daerah di Yala

Ahli perniagaan pukul pengawal peribadi kerana berpuasa dipenjara

Bangunan di Bangkok runtuh akibat gempa bumi 7.7 Magnitud melanda Myanmar

[VIDEO] Bangunan di Bangkok runtuh akibat gempa bumi 7.7 Magnitud melanda Myanmar

Ramai balik kampung malam ini

NEXG ambil alih 7.58 peratus kepentingan ekuiti dalam MMAG

Tolong lah subscribe - klik butang dibawah