Sebagaimana yg telah disebutkan dalam riwayat-riwayat shahih dari Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bahwa tujuan utama dari Gerhana ini adalah Allah hendak menunjukkan kebesaranNya untuk menakut-nakuti hamba-hambaNya agar mereka bertaubat dan berbuat kebaikan.
Di zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dahulu Gerhana menjadikan para sahabat Nabi sangat takut bahkan Asma’ bintu Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhuma sampai pengsan kerana merasa takut.
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam pada saat Gerhana banyak menyentuh hal hal tentang kematian, fitnah kubur, syurga dan neraka.
Hikmah dan tujuan ini sudah hilang dari kebanyakan kaum muslimin, tidak ada lagi perasaan takut ketika terjadi Gerhana kerana telah diumumkan kepada masyarakat sebelum terjadinya.
Masjid-masjid sibuk berebut jama’ah untuk shalat Gerhana di masjidnya dan kemudian berbangga-bangga dengan banyaknya jama’ah yang shalat Gerhana di masjidnya, sungguh ini adalah fenomena yang menyedihkan dan kosong dari makna.
Bahkan ada lagi yang lebih memilukan, sebahagian manusia sibuk mengabadikan Gerhana dengan mengambil gambar, berfoto dan bergembira ria ketika Gerhana telah menjadi seperti merayakan pergantian tahun pada saat tahun baru. Gerhana dijadikan rekreasi dengan bersuka ria disebahagian tempat.
Adapula yang lebih parah, menyambut Gerhana Matahari dengan mengadakan alunan muzik.
Mereka bukannya beribadah tapi justru bermaksiat.
Ya Allah, kami hanya mengadu kepadaMu tentang keadaan umat ini..
Khamis 29 Rabiul Akhir 1441H/ 26 Disember 2019