Jakarta (ANTARA) – Pemerintah menyerap dana Rp11 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp44,64 triliun.
Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan hasil lelang sukuk ini melebihi target indikatif Rp10 triliun.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS03122021 sebesar Rp0,6 triliun serta imbal hasil rata-rata tertimbang 3,2095 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 5 Desember 2021 ini mencapai Rp1,21 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 3,2 persen dan tertinggi 3,25 persen.
Untuk seri PBS027, jumlah dimenangkan mencapai Rp3,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,57982 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp13,59 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,55 persen dan tertinggi 5,2 persen.
Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp5,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,55989 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp12,42 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,54 persen dan tertinggi 6,00 persen.
Untuk seri PBS30, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,16 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Juli 2028 ini mencapai Rp6,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,05 persen dan tertinggi 6,53 persen.
Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,2381 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp5,72 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,23 persen dan tertinggi 7,39 persen.
Pemerintah tidak memenangkan penawaran dari seri PBS029 mengingat lelang sudah melebihi target indikatif, meski permintaan masuk mencapai Rp4,71 triliun.
Dalam kesempatan ini pemerintah juga menerbitkan sukuk negara dengan cara penempatan langsung atau private placement yaitu PBS026 sebesar Rp2 triliun dan PBS003 sebesar Rp1 triliun.
Dengan hasil lelang ini, maka realisasi penerbitan sukuk negara hingga Januari-Juni 2021 telah mencapai Rp123,94 triliun.